Rabu, 26 Maret 2025

MELALI KE BALI

0

 Liburan kali ini diisi dengan jalan-jalan atau melali ke Bali, persiapan perjalanan dimulai dengan diskusi untuk menentukan moda transportasi yang akan digunakan, mulai dari pesawat, kereta, bus dan mobil pribadi, akhirnya berdasarkan pertimbangan efesiensi dan ekonomis maka dipilih moda mobil pribadi.

Perjalanan dimulai dari rumah berangkat pukul 14.00 WIB, masuk pintu tol Bocimi - Cigombong, lanjut ke tol Jagorawi, cikampek, cipali dan tol trans jawa keluar di pintu tol Gending Probolinggo sekitar pukul 07.00 WIB untuk beristirahat. Perjalanan dilanjutkan ke Bayuwangi melalui jalur pantura, banyak tempat wisata yang dapat disingahi di beberapa daerah yang dilewati, antara lain :

  • PLTU Paiton, letaknya di pinggir jalur pantura di Binor, Paiton, Probolinggo
  • Pantai Pasir Putih, letaknya di pinggir jalur pantura di wilayah Gili Ketapang, Sumberasih, Probolinggo
  • Pantai Beach Forest, letaknya di pinggir jalur pantura di Klatakan, Kendit, Situbondo
  • Pantai kampung Kerapu, letaknya di pinggir jalur pantura di Gundil, Klatakan, Kendit, Situbondo
  • Pantai kampung Blekok, letaknya di pinggir jalur pantura di Pesisir, Klatakan, Kendit, Situbondo
  • Monumen 1000 KM Anyer Panarukan, letaknya di pinggir jalur pantura di Wringinanom, Panarukan, Situbondo
  • Taman Nasional Baluran, letaknya di pinggir jalur pantura di Banyuputih, Situbondo
  • Pantai Patung Penari Gandrung Watu Dodol, letaknya di pinggir jalur pantura di Selogiri, Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi

Sekitar pukul 17.00 WIB sampai di pelabuhan Katapang Banyuwangi, langsung pesan tiket penyeberangan on the spot, dan dilanjutkan naik Kapal Fery menuju pelabuhan Gilimanuk Bali selama +/- 1 jam perjalanan. Setelah istirahat sholat Magrib dan Isya dimasjid didaerah Cekik, kemudian dilanjut perjalanan ke penginapan di daerah Jimbrana, Kuta dekat Politeknik Negeri Bali tiba sekitar pukul 24.00 WITA.

Melali hari pertama di Bali, dimulai dengan mengunjungi tempat wisata :

  • Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), terletak di Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung
  • Pantai Pandawa, terletak di Kutuh, Kuta Selatan, Badung
  • Pantai Melasti, terletak di Ungasan, Kuta Selatan, Badung
  • Pura Luhur Uluwatu, terletak di Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung
  • Tari Kecak Uluwatu, di kompleks Pura Luhur Uluwatu ada 2 kali pertunjukan pukul 18.00 dan 19.00 WITA
  • Perjalanan hari pertama di akhiri menuju penginapan didaerah Sanur tiba sekitar pukul 22.00 WITA

Melali hari Kedua di Bali, dimulai dengan mengunjungi tempat wisata :

  • Pantai Matahari Terbit Sanur, terletak di Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Denpasar
  • Dermaga/Pelabuhan Sanur, terletak di Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Denpasar untuk memesan paket wisata ke Pulau Nusa Penida, dengan menggunakan speedboat untuk menyeberangi selat Badung menuju Pelabuhan Buyuk, selama +/- 1 jam perjalanan
  • Pulau Nusa Penida, terletak di Kabupaten Klungkung, paket tour yang dipilih adalah paket kombinasi Pantai Barat dan Pantai Timur, sebagai berikut :
    • Jam 7.00 meeting point dipelabuhan sanur untuk konfirmasi kehadiran
    • Jam 8.00 boat berangkat dari pantai sanur menuju ke nusa penida diboat selama 1 jam
    • Jam 9.00 tiba dipelabuhan nusa penida
    • Jam 9.15 perjalanan menuju kebarat destinasi pertama kelingking beach perjalanan 40 menit dari pelabuhan
    • Jam 9.55 tiba didestinasi pertama kelingking beach. dikelingking beach selama 30 menit
    • Jam 10.25 perjalanan menuju destinasi kedua paluang cliff. Di paluang cliff selama 30 menit
    • Jam 10.55 perjalanan menuju ke tempat makan / restoran untuk makan siang
    • Jam 11.05 tiba direstoran, makan siang selama 1 jam.
    • Jam 12.05 melanjutkan perjalanan ke timur dari restoran perjalanan selama 1 jam untuk menuju ke timur
    • Pkl 13.00 tiba di destinasi ke tiga diamond beach, di diamond beach, dan swing selama 1 jam
    • Pkl 14.00 perjalanan menuju di destinasi ke empat atuh
    • Pkl 14.10 tiba di atuh beach , diatuh selamat selama 1 jam
    • Pkl 15.10 perjalanan kembali ke pelabuhan diperjalanan selama 50 menit
    • Pkl 16.00 tiba dipelabuhan nusa penida istirahat selama 30 menit
    • Pkl 16.30 naik boat kembali ke pantai sanur
  • Warung Makan Ikan Mak Beng, terletak di Jl. Hang Tuah No.51, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Denpasar,

Melali hari Ketiga di Bali, dimulai checkout hotel dan dilanjutkan perjalanan pulang dengan mengunjungi tempat wisata :

  • Tol Laut Mandara, berasal dari singkatan "Maju, Aman, Damai dan Sejahtera" yang menghubungkan segitiga emas antara Ngurah Rai, Benoa, dan Nusa Dua
  • Pantai Nusa Dua, terletak di Benoa, Kuta Selatan, Badung
  • Pusat Oleh-oleh Krisna, terletak di Jl Nusa Indah No.77, Denpasar
  • Pusat Kaos Joger, terletak di Jl Raya Kuta, Kuta
  • Warung Makan Tempong Indra, terletak di Jl. Dewi Sri No. 788, Kuta, Badung
  • Pantai Kuta, terletak Jl Pantai Kuta, Kuta, Badung, tepat dibelakang Beachwalk Shopping Center
  • Pantai Legian, terletak di desa Legian, Kuta, Badung
  • Pantai Seminyak, terletak di desa Seminyak, Kuta, Badung
  • Tanah Lot, terletak di desa Beraban, Kediri, Tabanan
  • Perjalanan hari ketiga di akhiri menuju Pelabuhan Gilimanuk tiba sekitar pukul 02.00 WITA

Setelah membeli tiket fery onthe spot, langsung masuk ke pelabuhan Gilimanuk dan antri samapi masuk ke kapal sekitar pukul 05.00 WITA, dan sampai di pelabuhan Katapang Banyuwangi sekitar pukul 05.00 WIB dan beristirahat di pom bensin untuk sholat subuh.

Perjalanan pulang dimulai setelah sholat subuh menuju probolinggo, dan mampir di warung makan Banyuwangi untuk sarapan dengan menu Nasi Sodu dan membeli oleh-oleh Tape. Setelah sarapan perjalanan dilanjutkan ke Surabaya melalui jalan tol masuk pintu tol Gending Probolinggo.

Sampai di Surabaya sekitar pukul 12.00 WIB dan beristirahat untuk sholat dan makan siang di rumah makan soto lamongan Cak Har di Jl. Arief Rahman Hakim, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Semarang melalui jalan tol.

Tiba di Semarang sekitar pukul 18.00 WIB dan beristirahat untuk sholat dan makan malam di kawasan kuliner Kota Tua, dan dilanjutkan perjalanan pulang ke rumah melalui jalan tol, alhamdullillah selamat sampai rumah sekitar pukul 07.00 WIB

SERTIFIKASI HALAL

0

Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal, merupakan amanat dari UU No 33 Tahun 2023 Tentang Jaminan Produk Halal, dimana mandatorinya Per 17 Oktober 2024, semua produk makanan dan minuman yang beredar dan diperdagangkan di seluruh wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal.

Ada beberapa istiolah yang harus dipahami sebelum mengajukan sertifikasi halal, antara lain :

  • Produk, adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat
  • Produk Halal, adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.
  • Proses Produk Halal (PPH), adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Produk mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk.
  • Bahan, adalah unsur yang digunakan untuk membuat atau menghasilkan Produk.
  • Jaminan Produk Halal (JPH), adalah kepastian hukum terhadap kehalalan suatu Produk yang dibuktikan dengan Sertifikat Halal
  • Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan JPH.
  • Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah wadah musyawarah para ulama, zuama, dan cendekiawan muslim.
  • Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) adalah lembaga yang melakukan kegiatan pemeriksaan dan/atau pengujian terhadap kehalalan Produk.
  • Auditor Halal, adalah orang yang memiliki kemampuan melakukan pemeriksaan kehalalan Produk.
  • Sertifikat Halal, adalah pengakuan kehalalan suatu Produk yang dikeluarkan oleh BPJPH berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh MUI.
  • Label Halal, adalah tanda kehalalan suatu Produk.
  • Pelaku Usaha, adalah orang perseorangan atau badan usaha berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan usaha di wilayah Indonesia.
  • Penyelia Halal, adalah orang yang bertanggung jawab terhadap PPH.
  • Pendamping Proses Produk Halal (PPPH atau P3H), adalah profesi yang bertugas mendampingi Pelaku Usaha Mikro Kecil, untuk bisa mendapatkan sertifikasi halal produknya, melalui jalur self declare secara gratis
  • Lembaga Pendamping Proses Produk Halal. (LP3H), adalah lembaga yang bertugas mendampingi dan mengawasi proses pengolahan produk halal yang dilakukan oleh P3H
  • Lembaga Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (LP4H), adalah lembaga yang ditunjuk untuk mengadakan pelatihan bagi P3H

Untuk mempercepat target sertifikasi halal, dilakukan dengan 2 cara layanan sertifikasi halal, yaitu :

  • Jalur Reguler, ditujukan bagi pelaku usaha yang memiliki produk yang masih perlu diuji kehalalan. Dalam skema ini, maka diperlukan keterlibatan auditor halal yang tergabung dalam Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dengan omset diatas 500.000.000
  • Jalur Self Declare atau Pernyataan Pelaku Usaha, berlaku bila produk memenuhi kriteria tidak berisiko atau menggunakan bahan yang sudah dipastikan kehalalannya; serta memiliki proses produksi yang dipastikan kehalalannya dan sederhana dengan omset maksimal 500.000.000, Proses verifikasi kehalalan produk dilakukan oleh Pendamping Proses Produk Halal (PPH)

Informasi terkait dengan sertifikasi halal dapat diakses di link dibawah ini :

Secara umum Kerangka dasar Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), dapat digambarkan sebagai berikut :

Adapun ruang lingkup Proses Produk Halal (PPH), meliputi :

  1. Prinsip :
    • Perlakuan terhadap bahan halal yang terdapat pada daftar bahan untuk diolah menjadi produk, dipastikan menggunakan fasilitas (lokasi, tempat dan peralatan) terbebas dari najis dan bahan yang diharamkan.
    • Memperhatikan aspek-aspek lain yang berpotensi terjadinya kontaminasi najis dan bahan yang diharamkan terhadap proses pengolahan produk dan fasilitas (termasuk potensi kontaminasi dari hewan dan manusia).
    • Melaksanakan proses produk halal dengan menerapkan ketentuan PPH yang terdapat dalam manual SJPH (terlebih dahulu telah menetapkan prosedur PPH).
  2. Ketentuan :
    • Menjaga lokasi usaha, tempat produksi dan alat yang digunakan untuk produksi bersih, higienis dan tidak terkontaminasi dengan bahan najis atau bahan yang diharamkan.
    • Menjaga semua fasilitas produksi dan peralatan dalam keadaan bersih (bebas dari najis) sebelum dan sesudah digunakan yang dibuktikan dengan hilangnya warna, bau dan rasa dari pengotor dan bebas dari babi.
    • Menjaga ruang produksi tidak terkontaminasi dengan bahan najis atau yang diharamkan
    • Melakukan pensucian atau penyamakan pada fasilitas produksi yang digunakan secara bersamaan antara produk yang disertifikasi halal dengan produk yang tidak diajukan sertifikasi halalnya sesuai syariat Islam, yaitu :
      • Apabila terkena najis berat (mughallazah), maka fasilitas produksi tidak boleh digunakan secara bersamaan (wajib terpisah).
      • Apabila terkena najis sedang (mutawassithah), yaitu najisnya kotoran hewan dan manusia, minuman keras, bangkai hewan selain ikan dan belalang, maka caranya dengan menggunakan air yang mengalir hingga najisnya benar-benar hilang atau dengan membasuhnya atau istijmar (menggunakan batu, kayu dan sejenisnya) dan dengan cara lain
      • Apabila terkena najis ringan (mukhoffafah), yaitu najisnya urin bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan tidak mengonsumsi apapun selain air susu ibu, maka caranya dicuci dengan menggunakan air (dikucur dan direndam)
      • Jika disucikan dengan menggunakan air akan merusak alat dan/atau proses produksinya, maka dapat disucikan dengan selain air (bahan lain).
    • Menyimpan dan memelihara bukti :
      • Pelaksanaan proses produksi
      • Pelaksanaan ketertelusuran kehalalan
      • Penanganan produk yang tidak sesuai kriteria halal,
      • Peluncuran/penjualan produk
    • Menetapkan tugas penyelia halal dalam PPH, yakni :
      • Memastikan proses produksi yang bersih dan bebas dari bahan haram dengan hanya menggunakan bahan yang tercantum dalam bahan halal;
      • Secara rutin memeriksa sarana transportasi bahan dan produk yang digunakan untuk memastikan dapat menjaga integritas kehalalan produk halal yang diangkutnya;
      • Memeriksa dan memastikan ketertelusuran kehalalan melalui :
        • Tanggal kadaluarsa produk, dibuktikan dengan catatan pembelian atau
        • Catatan penjualan produk, dibuktikan dengan catatan pembelian bahan, atau
        • Catatan bahan yang tersedia, dibuktikan dengan catatan penggunaan stok bahan terhadap resep dari produk, atau
        • Label kode produksi, dibuktikan dengan tanggal dan jam produksi
      • Melakukan penanganan terhadap produk yang tidak memenuhi kriteria halal, dengan ketentuan apabila ditemukan produk yang tidak memenuhi kriteria halal, maka produk yang dihasilkan tidakakan dijual kekonsumen. Selanjutnya akan dilakukan penarikan atau pemusnahan;
      • Memastikan bahwa peluncuran/penjualan produk berlogo halal dilakukan setelah terbit sertifikat halal.
  3. Prosedur :
    • Penyucian fasilitas sesuai syariat Islam
    • Pembelian bahan
    • Pemeriksaan kedatangan bahan
    • Proses produksi
    • Penyimpanan bahan dan produk
    • Transportasi bahan dan produk

Untuk pengajuan sertifikasi halal dilakukan secara online di https://ptsp.halal.go.id/ , setelah mendapatkan sertifikat halal maka pelaku usaha berhak mencantuman label halal, harus mudah dilihat dan dibaca serta tidak mudah dihapus, dilepas dan dirusak dan dicantumkan di kemasan produk, bagian tertentu dari produk, tempat tertentu,

Logo halal indonesia ditetapkan dalam Keputusan Kepala BJPH No 40 Tahun 2022, sebagai berikut :

  • Bentuk Label Halal Indonesia terdiri atas dua objek, yaitu bentuk Gunungan dan motif Surjan atau Lurik
  • Gunungan pada wayang kulit yang berbentuk limas, lancip ke atas. Ini melambangkan kehidupan manusia
  • Bentuk gunungan itu tersusun sedemikian rupa berupa kaligrafi huruf arab yang terdiri atas huruf Ḥa, Lam Alif, dan Lam dalam satu rangkaian sehingga membentuk kata Halal
  • Bentuk gunungan menggambarkan bahwa semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, maka manusia harus semakin mengerucut (golong gilig) manunggaling Jiwa, Rasa, Cipta, Karsa, dan Karya dalam kehidupan, atau semakin dekat dengan Sang Pencipta
  • motif Surjan yang juga disebut pakaian takwa, bagian leher baju surjan memiliki kancing 3 pasang (6 biji kancing) yang menggambarkan rukun iman. Selain itu motif surjan/lurik yang sejajar satu sama lain juga mengandung makna sebagai pembeda/pemberi batas yang jelas
  • Warna label Halal Indonesia adalah Ungu sebagai warna utama yang memiliki makna keimanan, kesatuan lahir batin dan daya imajinasi, dengan  Kode Warna #670075 Pantone 2613C. Sedangkan warna sekunder sebagai pelengkap estetika visual adalah Hijau Toska yang mewakili makna kebijaksanaan, stabilitas, dan ketenangan, kode warna #3DC3A3 Pantone 15-5718 TPX

 

SERTIFIKASI HALAL GRATIS BAGI PELAKU USAHA MIKRO

Assalamu’alaikum Wr Wb
Bila Anda pelaku usaha mikro di bidang makanan dan minuman pastikan produk – produk Anda sudah Tersertifikasi Halal sebelum 17 Oktober 2024 agar usaha Anda dapat tetap berjalan dan tidak terkena sanksi ditutupnya usaha karena produk – produknya tidak memiliki Sertifikat Halal.

Kesempatan Emas bahwa Anda dapat mengikuti Program Sertifikat Halal Gratis (SEHATI) dan saya sebagai Pendamping Proses Produk Halal (PPPH) yang telah mendapatkan ijin dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) akan membantu mendampingi Anda mendapatkan Sertifikat Halal Gratis.

Silahkan mengisi data awal tentang usaha dan produk – produk Anda melalui platform digital dengan klik link berikut https://sertifikasihalal.id?ref=p8h1S agar kami dapat melakukan analisa awal kelayakan dan kelengkapan untuk pengajuan Sertifikat Halal Gratis bagi usaha Anda.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

--- YUNIARTO TRIADI ----
No. ID PPPH : 2401000100
No. WA : 081296718180
https://sertifikasihalal.id?ref=p8h1S

 

INSTALASI SLIMS

0

 A. PENGANTAR

Senayan Library Management System (SLiMS) merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang didesain untuk memenuhi kebutuhan otomatis perpustakaan (Library automation) skala kecil hingga skala besar, yang bersifat gratis (free) and open source, penemu sekaligus SliMS Lead Developer adalah Arie Nugraha & Hendro Wicaksono, serta dikembangkan oleh Senayan Developer Community (SDC).

PROJEK PKWU KELAS XII KURIKULUM MERDEKA

0

 A. PENGANTAR

Projek PKWU yang akan digunakan di kelas XII merujuk pada buku paket PKWU kelas XII kurikulum merdeka, yang bertujuan untuk memudahkan dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Secara umum projek PKWU dikelompokkan menjadi 4 bidang sesuai dengan bidang yang ada di PKWU, yaitu : Budidaya, Kerajinan, Pengolahan dan Rekayasa.

Posted in   

SURVEY GAYA BELAJAR

0

Gaya belajar merupakan kombinasi seseorang dalam menyerap, mengatur dan memproses pengetahuan atau informasi  yang diperoleh, atau cara yang konsisten bagi seseorang untuk memahami, mengingat, berpikir dan memecahkan masalah dengan rangsangan dan informasi yang diterimanya.

Secara umum, gaya belajar dikelompokan menjadi 3, yaitu :

  1. Visual, gaya belajar visual cenderung lebih mudah menyerap, mengatur, dan mengolah suatu informasi lewat indera penglihatan (melihat), adapun ciri-cirinya, antara lain :
    • Lebih suka membaca daripada dibacakan oleh orang lain
    • Lebih suka melakukan demonstrasi daripada harus pidato
    • Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar
    • Sulit mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis
    • Sering lupa menyampaikan pesan yang sifatnya verbal kepada orang lain, kecuali pesan tertulis
    • Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
    • Teliti terhadap detail
    • Lebih suka seni lukisan atau patung daripada musik
    • Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum yakin tentang suatu masalah atau proyek
    • Memperhatikan penampilan dalam berpakaian
    • Mempelajari materi dengan membaca catatan dan membuat ringkasan
  2. Auditory, gaya belajar auditori, cenderung lebih mudah menyerap, mengatur, dan mengolah suatu informasi melalui indra pendengaran (mendengar), adapun ciri-cirinya, antara lain :
    • Mudah terganggu oleh keributan
    • Senang mendengarkan dan membaca dengan suara keras
    • Pembicara atau orator yang fasih
    • Sulit untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
    • Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
    • Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik
    • Lebih suka musik daripada seni lukis atau patung
    • Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
  3. Kinestetik, gaya belajar kinestetik lebih mudah menyerap, mengatur, dan mengolah suatu informasi lewat sentuhan dan gerakan tubuh. Misalnya nih, saat kamu sedang berpikir tentang sesuatu, kamu melakukannya sambil mondar-mandir. Kamu juga sering menggerakkan anggota tubuh ketika berbicara, adapun ciri-cirinya, antara lain :
    • Suka menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
    • Belajar lewat praktik atau simulasi
    • Menghafal dengan cara berjalan-jalan
    • Berdiri dekat dengan orang yang diajak bicara
    • Tidak mudah terganggu dengan situasi berisik
    • Memakai jari sebagai penunjuk saat membaca
    • Banyak menggunakan isyarat tubuh saat bicara atau menjelaskan sesuatu
    • Sulit mengingat tempat kecuali jika pernah ke tempat tersebut
    • Suka permainan yang menyibukkan
    • Suka belajar memakai objek tertentu sebagai alat bantu

Secara ringkas gaya belajar dapat digambarkan sebagai berikut :

  • Gaya belajar visual mampu menyerap informasi terkait dengan visual, warna, gambar, peta, diagram dan belajar dari apa yang dilihat oleh mata. Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham, gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian mempercayainya.
  • Gaya belajar auditori yang mempunyai gaya belajar dengan cara mendengar, yang memberikan penekanan pada segala jenis bunyi dan kata, baik yang diciptakan maupun yang diingat. Gaya pembelajar auditori adalah dimana seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia dengarkan. Penjelasan tertulis akan lebih mudah ditangkap oleh para pembelajar auditori ini.
  • Gaya belajar kinestetik dapat belajar paling baik dengan berinteraksi atau mengalami hal-hal di sekitarnya. Kamu lebih cenderung mampu memahami dengan adanya keterlibatan langsung, daripada mendengarkan ceramah atau membaca dari sebuah buku. Gaya belajar kinestetik suka melakukan hal-hal dan menggunakan tubuh mereka untuk mengingat fakta, seperti "memanggil" (dialing) nomor telepon pada telpon genggam mereka. Gaya belajar kinestetik, berarti belajar dengan menyentuh dan melakukan.

Untuk mengetahui gaya belajar seseorang dapat dilakukan dengan mengikuti tes gaya belajar, yang nantinya dapat memberikan gambaran gaya belajar seseorang, bisa satu, dua atau tiga gaya belajar:

Silahkan ikuti survey tipe belajar anda pada form di bawah ini :

Adapun hasil survey gaya belajar siswa kelas 12 SMAN 1 Cigombong, sebagai berikut :

Catatan : Sertifikat hasil survey gaya belajar langsung terkirim ke email, pastikan penulisan identitas dengan benar

Selasa, 25 Maret 2025

Minggu, 23 Maret 2025

ICE BREAKING

0

Ice breaking, atau kegiatan pemecah kebekuan merupakan serangkaian aktivitas atau permainan ringan yang bertujuan untuk menghangatkan suasana, menghilangkan kekakuan, dan menciptakan interaksi yang positif, yang bisa dilakukan di awal, di tengah atau di akhir kegiatan sebagai penutup yang menyenangkan

Manfaat Ice Breaking dalam Pembelajaran

  • Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi, melibatkan gerakan fisik atau tantangan yang memerlukan konsentrasi, sehingga dapat membantu untuk kembali fokus setelah mengalami penurunan konsentrasi.
  • Membangun Keakraban dan Kerjasama, mendorong interaksi yang dapat membantu saling mengenal lebih baik, untuk membangun dinamika yang positif, di mana setiap peserta merasa nyaman dan dihargai.
  • Meningkatkan Motivasi Belajar, kegiatan yang menyenangkan dan menarik perhatian dengan suasana yang rileks, peserta lebih mudah terlibat aktif dalam kegiatan.
  • Mengurangi Stres dan Kecemasan, dilakukan dengan humor atau permainan sederhana dapat mengurangi ketegangan atau kecemasan yang mungkin dirasakan peserta, terutama di awal pelajaran atau sebelum penilaian.

Tips Menerapkan Ice Breaking Secara Efektif

  • Sesuaikan dengan Usia dan Karakter Peserta, pilih yang relevan dengan usia dan tingkat kenyamanan, kegiatan yang terlalu kompleks atau tidak sesuai dengan minat mereka, bisa menyebabkan kontra-produktif.
  • Timing yang Tepat, dilakukan ketika peserta tampak mulai kehilangan fokus atau di awal pembelajaran, jangan terlalu sering menggunakannya agar tidak mengurangi waktu efektif kegiatan
  • Kaitkan dengan Materi Pembelajaran, kaitkan dengan materi atau tema kegiatan, sehinga dapat membantu memahami konsep secara lebih menyenangkan.
  • Libatkan Semua Peserta, pastikan setiap peserta berpartisipasi dalam ice breaking, sehingga merasa terlibat dan termotivasi.

Ice breaking merupakan salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif serta kondusif, sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih mudah dan siswa akan lebih siap menerima materi yang disampaikan. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memiliki berbagai variasi ice breaking yang bisa diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kelas, antara lain :

  • Tepuk Tangan, merupakan variasi tepuk tangan yang digunakan untuk uji konsentrasi, antara lain :
    • Tepuk kosong, tepuk satu, tepuk dua, tepuk tiga, tepuk empat dan tepuk lima
    • Tepuk pagi = 3 kali tepuk, tepuk siang = 2 kali tepuk, tepuk sore = 1 kali tepuk, tepuk malam = tepuk kosong
    • Tepuk Ha = tepuk 2 kali kemudian menoleh ke kanan menyebut ha, Tepuk Hi = tepuk 2 kali kemudian menoleh ke kiri menyebut hi, Tepuk Hu = tepuk 2 kali kemudian menoleh ke depan menyebut hu,
    • Tepuk tangan = bertepuk, tepuk = tidak bertepuk
  • Benar Salah, merupakan variasi kondisi salah dan benar digunakan untuk uji konsentrasi, antara lain :
    • buat beberapa kelompok dan baris dengan tangan mememgang pundak, kemudian perintahkan untuk loncat ke depan/maju, ke belakang/mundur, kesamping kiri/kiri dan kesamping kanan/kanan, kemudian ujilah konsentrasi dengan perintah benar-salah-salah-benar, misalnya maju - maju - kanan - kiri, maka peserta harus loncat maju - mundur - kiri - kiri
    • buat pertanyaan yang dijawab dengan mulut yang salah dan dengan jari tangan yang benar, misalnya pertanyaannya 2 + 3, maka peserta menjawab dengan mulut selain 5 dan jari menunjukan 5
    • peserta disuruh menyebutkan buka tutup, kemudian buatlah perintah salah salah dan buat kata buka buka, maka peserta menjawab tutup tutup,
  • Permainan Matematika, digunakan untuk mengajak peserta secara aktif, meliputi :
    • Hasilnya 3, caranya : pilihlah angka 1 - 9, kemudian angka tersebut dikalikan 2, hasilnya kalikan 5, hasilnya bagi dengan angka yang dipilih, hasilnya kurangi 7, maka hasilnya akan sama untuk semua peserta yaitu 3, misal angka pilihan 6, maka 6 x 2 = 12 x 5 = 60 : 6 = 10 - 7 = 3
    • Hasilnya 9, caranya : tulislah 7 digit angka tidak boleh sama, kemudian tulislah kebalikannya, carilah selisihnya, hasilnya jumlahkan tiap digitnya, kemudian hasilnya dijumlahkan tiap digitnya, maka hasilnya akan sama untuk semua peserta yaitu 9, misalnya angka pilihan 1234567, maka kebalikannya 7654321 dan selisihnya 6419754 jumlah digitnya 6+4+1+9+7+5+4 = 36 = 3+6 = 9
    • Hasilnya 5, caranya : pilihlah angka bebas, kemudian angka tersebut dikalikan 2, hasilnya tambahkan 13, hasilnya kurangi 3, hasilnya bagi 2, Kemudian kurangi dengan angka yang dipilih,  maka hasilnya akan sama untuk semua peserta yaitu 5, misal angka pilihan 20, maka 20 x 2 = 40 + 13 = 53 - 3 = 50 : 2 = 25 - 20 = 5
    • Hasil - 1, caranya : pilihlah angka bebas, kemudian angka tersebut dikalikan 3, hasilnya tambahkan 9, hasilnya bagi dengan 3, hasilnya kurangi 2, Kemudian kurangi dengan 1,  maka hasilnya akan sama dengan yang dipilih, misal angka pilihan 15, maka 15 x 3 = 45 + 9 = 54  : 3 = 18 - 2 = 16 - 1= 15
  • Permainan Lingkaran, digunakan untuk mengajak peserta aktif, konsentrasi dan perkenalan, serta pembagian kelompok, meliputi :
    1. Peserta membentuk lingkaran sambil bergandengan tangan, seteleh terbentuk lingkaran sempurna, lepaskan gandengan tangan
    2. Suruh peserta berhitung mulai dari satu searah jarum jam sampai peserta terakhir dan disuruh mengingat nomornya masing-masing termasuk ganjil atau genap.
    3. Sebutkan angka satu untuk memerintahkan peserta nomor ganjil hadap kiri, dan sebutkan angka 2 untuk peserta no genap hadap kanan, dan sebutkan angka 3 untuk peserta hadap ke depan, lakukan dengan menyebut angka secara acak untuk melatih konsentrasi, peserta yang salah dapat diberikan hukuman
    4. Ulangi langkah no 3, dengan perintah untuk mengenalkan diri dimulai dari  peserta yang menghadap terakhir dengan mengenalkan namanya dan dijawab peserta lainnya dengan menyebutkan namanya diikuti dengan berjabat tangan
    5. Ulangi langkah no 2, tapi perintahnya diganti dengan berhitung sampai jumlah peserta ditambah 5, dimana no kelipatan 4 tidak menyebutkan angkanya tapi diganti dengan kata heeh sambil berjinjit dan bergandengan tangan, jika terjadi kesalahan  ulangi dari awal sampai angka yang telah ditentukan tercapai
    6. Ulangi langkah no 2, tapi disuruh berhitung sampai 4 untuk membagi kelompok menjadi 4, kemudian balik lagi ke no 1 sampai peserta habis, kemudian suruh peserta membuat kelompok berdasarkan nomornya, dan berbaris dengan kedua tangan memegang pundak teman kelompok dan bilang klik untuk menguncinya, lakukan perintah sebagai berikut :
      • Buat urutan dari yang tertinggi ke yang terendah
      • Buat urutan berdasarkan umur dari yang muda ke yang tua
      • Buat urutan berdasarkan no sepatu dari yang besar sampai yang terkecil
      • Buat urutan berdasarkan berat badan dari yang terkecil sampai yang terbesar
      • Buat urutan berdasarkan tanggal lahir dari yang terbesar sampai yang terkecil
  • Permainan Roulette, digunakan untuk melatih kekompakan tim dan konsentrasi, meliputi :
    • Bagi peserta dalam beberapa kelompok
    • Siapkan urutan nomor 1 sampai 20, dimana no 13 tidak ada, pada sebuah kertas ukuran 30x30 cm, kemudian susun menjadi linkaran secara acak
    • buat garis start dan finish sejauh 10 m
    • aturan mainnya, peserta baris digaris start, kemudian berlari dan membentuk lingkaran sesuai bentuk lingkaran nomor, kemudian injak nomor dengan kaki kiri dan menyebutkan nomornya secara berurutan, selama kegiatan peserta dilarang bicara dan memberi kode/isyarat, setelah selesai peserta berlari menuju garis finish tanpa melewti lingkaran nomornya, setelah mencapai garis finis baru peserta boleh berteriak, pemenang ditentukan waktu tercepat
  • Permainan Riddle, digunakan untuk mengasah konsentrasi dengan tebak-tebakan menggunakan clue, meliputi :
    • Clue : Bumi itu bulat, pertanyaan : 8 + 10 = ?, jawaban : 3 karena angka yang ada bulatnya ada 3, yaitu delapan 2 dan sepuluh 1
    • Clue : Orang ketiga, pertanyaan : orang pertama indra orang kedua rita orang ketiga siapa ?, jawaban : sapri, boleh siapa saja namanya
    • Clue : Tepuk nyamuk, pertanyaan : ada berapa nyamuk yang berhasil ditepuk (sambil menepuk tangan menangkap nyamuk), jawaban : 6 karena banyaknya kata ada 6 kata
    • Clue : Harta paling berharga, pertanyaan 3 ungu + 1 hijau = ?, jawabannya : biru karean 3 unggu (30000) + 1 hijau (20000) = biru (50000)
    • Clue : All round the world, pertanyaan : sekarang di indonesia maka 5 jam lagi dimana?, jawaban : nigeria karena huruf kelima adalah n maka sebutkan saja negara yang dimulai dari huruf n, seperti norwegia, new zeland
    • Clue : Hal pertama yang dilihat pas bangun pagi, pertanyaan : Sekarang di lantai 1 Kalo turun 2 lantai dan belok kanan 1 kali jadi di lantai berapa?, jawaban : 8 karena urutan no pada hp 123, 456, 789, 0, maka turun 2 diangka 7 belok kekanan 1 kali diangka 8
    • Clue : Boleh ikut tapi harus bawa barang, pertanyaan : saya mau ke MONAS, saya bawa mobil. kamu bawa apa?, jawaban : sebutkan nama baran yang diawali dari huruf O (obeng), N(nasi), A(apel), S(sepatu)
    • Clue : Menghitung hari, Pertanyaan : 2+3= 5, 5+8=6, kalau 2+9 berapa?, Jawaban : 4 karena jumlah hari ada 7 maka 2+9 = 11-7 = 4
    • Clue : Hitung mundur, Pertanyaan : Ibu pergi ke pasar membeli 3 barang, yang pertama beli Tas, kedua Dompet, lalu yang ketiga beli apa?, Jawaban : Beli Sepatu karena huruf ke tiga dari TAS adalah S maka sebutkan nama barang yang diawali dari huru S (sandal, sayur,sendok)
  • Permainan tebak siapa aku, digunakan untuk mengasah kreatifitas, meliputi :
    • Kamu memakanku mulai dari merah, tapi berhenti saat hijau. Siapa aku?, Jawaban : Semangka.
    • Aku tinggi ketika masih muda, dan pendek ketika sudah tua. Siapa aku?, Jawaban : Sebuah lilin.
    • Aku memiliki kepala dan ekor yang tidak pernah bertemu. Akan menyenangkan jika kamu memilikiku dalam jumlah banyak. Siapa aku? Jawaban : Sebuah koin.
    • Aku sering membantu banyak orang dari ujung kepala sampai ujung kaki. Semakin aku bekerja, semakin kecil saya tubuhku. Siapa aku?, Jawaban : Sebatang sabun.
    • Aku bisa terbang tapi tidak punya sayap. Aku bisa menangis tapi tidak punya mata. Ke mana pun aku pergi, bayangan selalu mengikutiku. Siapa aku?, Jawaban : Awan.
    • Aku bercukur setiap hari, tetapi janggutku tetap sama. Siapa aku?, Jawaban : Tukang cukur.
    • Aku memiliki cabang, tetapi tidak punya buah, batang, atau daun. Siapa aku?, Jawab : Bank.
    • Semakin banyak yang Anda ambil, semakin banyak yang Anda tinggalkan. Siapa aku?, Jawaban : Langkah kaki.
    • Jika kamu memilikiku, kamu ingin membagiku. Jika kamu membagiku dengan yang lain, kamu akan kehilangan diriku. Siapa aku?, Jawaban : Rahasia.
    • Aku mengikutimu sepanjang waktu dan meniru setiap gerakanmu, tetapi kamu tidak dapat menyentuh atau menangkapku. Siapa aku? Jawaban : Bayanganmu.
    • Aku selalu di dalam dirimu. Jika aku mengelilingimu, aku bisa membunuhmu. Aku ini apa?, Jawaban : Air.
    • Hidupku bisa diukur dalam hitungan jam, aku membantu dengan mengorbankan diri. Jika tipis, aku cepat. jika Gendut, aku lambat. Dan angin adalah musuhku. Siapa aku? Jawaban : Sebuah lilin.
    • Orang membeliku untuk makan, tetapi tidak pernah memakanku. Siapa aku?, Jawaban : Piring
    • Orang-orang membuatku, menyimpanku, menukarku, dan menambahkanku. Siapa aku?, Jawaban : Uang.
    • Semakin banyak yang kamu ambil, semakin aku membesar. Siapa aku? Jawaban : Sebuah lubang.
    • Aku selalu ada di bulan Desember, tetapi tidak di bulan lainnya, tapi aku bukan hari libur. Siapa aku? Jawaban : Huruf d.
    • Kamu akan menemukanku di pertengahan Maret dan April tapi tidak ada di awal atau akhir bulan. Siapa aku? Jawaban : Huruf r.
    • Kamu tidak akan menemukanku di bumi, karena aku berada di ujung langit. Siapa aku? Jawaban : Huruf t
    • Aku punya 4 kaki tapi tidak bisa berjalan. Siapa aku? Jawaban : Meja
    • Aku ada di dagu, di mata, dan di telinga, tapi tidak di hidung dan pipi. Siapa aku? Jawaban : Huruf a
  • Permainan Kalung Kertas, digunakan untuk mengasah kreatifitas, meliputi :
    • Bagikan kertas A4 ke peserta
    • Tantangan bagaimana caranya kertas tersebut bisa masuk ke tubuh kita tanpa putus
    • Langkahnya dengan membuat kalung/lingkaran kertas, sebagai berikut :
      • Lipat kertas menjadi 2 bagian secara horisontal
      • Lipat kecil kecil secara vertikal
      • Sobek tiap lipatan vertikal jangan sampai putus secara berlawanan
      • Buka dan sobek bagian yang masih tersambung, sehingga membentuk lingkaran kertas tanpa putus dan masukan ke badan kita
      • Pemenangnya adalah peserta yang tercepat menyelesaikan
    • Gambarnya :

 

INSTALASI LISTRIK

0

Instalasi listrik merupakan segala jenis kegiatan yang berkaitan dengan pemasangan suatu sistem tenaga listrik pada suatu lokasi atau tempat tertentu, yang meliputi sistem pada pembangkit listrik, transmisi tenaga listrik, distribusi tenaga listrik, dan proteksi tenaga listrik

Proses instalasi listrik meliputi tujuh tahapan, antara lain:

  • Perencanaan,tentukan kebutuhan daya dan pilih peralatan listrik yang sesuai, penataan letak listrik dalam bangunan sekaligus lokasi saklar dan outlet.
  • Persiapan peralatan, pemasangan panel listrik serta menyesuaikan ukuran panel yang sesuai dengan kebutuhan listrik pada rumah.
  • Pemasangan panel listrik, pemasangan dengan benar terhubung ke sumber listrik utama.
  • Pemasangan kabel, untuk menyalurkan daya listrik ke berbagai komponen seperti peralatan dan penerangan, memperhatikan pemasangan dengan benar sesuai standar keselamatan.
  • Pemasangan outlet dan saklar, menempatkan pemasangan outlet dan saklar pada lokasi yang tepat, sesuai dengan prosedur pemasangan
  • Pemasangan perlindungan listrik, meminimalisir dan mencegah hal yang dapat menyebabkan konsleting pada listrik.
  • Pengujian dan verifikasi, memiliki peran untuk memastikan bahwa proses pemasangan sistem sudah berfungsi dengan baik dan sesuai prosedur.

Adapun jenis instalasi listrik yang umum digunakan, meliputi :

  • Berdasarkan aliran arus listrik, terdiri dari :
    • Instalasi arus searah (DC) atau Direct Current, merupakan aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah, yang memiliki polaritas tegangan + dan -
    • Instalasi arus bolak-balik (AC) atau Alternating Current, merupakan arus listrik yang memiliki arah arus yang berubah-ubah secara bolak-balik.
  • Berdasarkan penggunaan energi listrik, antara lain :
    • Instalasi penerangan, merupakan suatu rangkaian beberapa komponen listrik dari sumber ke beban yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya, yang terletak pada suatu tempat atau ruangan berupa titik cahaya sehingga terbentuklah suatu sistem yang mempunyai fungsi untuk penerangan.
    • Instalasi tenaga (mesin listrik), merupakan sebuah pemasangan komponen-komponen  peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia.
  • Berdasarkan tegangan listrik, terdiri dari :
    • Tegangan rendah (Low Voltage = LV), berkisar 50 volt – 1000 volt (1 KV)
    • Tegangan menengah (Medium Voltage =MV), berkisar 1000 Volt (1 KV) – 36.000 Volt (36 KV)
    • Tegangan tinggi (High Voltage = HV), berkisar 36 KV – 150.000 Volt (150 KV).
    • Tegangan ekstra tinggi (Extra High Voltage = EHV), berkisar 150 KV – 750 KV
    • Tegangan ultra tinggi (Ultra High Voltage = UHV), berkisar diatas 750 KV.

Komponen yang sering digunakan dalam instalasi listrik, antara lain :

  • Saklar, berfungsi untuk memutus jaringan listrik atau untuk menghubungkannya.
  • Stop kontak, berfungsi mendistribusikan energi listrik dari instalasi rumah ke beban, seperti televisi, radio, rice cooker, mesin cuci dan alat elektronik lainnya.
  • Pipa, memberikan perlindungan penghantar pada saat mengalami gangguan mekanis dan juga dapat melindungi kabel dari bahaya yang dapat menyebabkan kabel rusak.
  • Isolasi, merupakan sebuah tipe selotip yang sensitif terhadap tekanan listrik alias bersifat stretch, fungsinya untuk menutup atau mengisolasi kabel listrik dan material lainnya yang dapat menghantarkan listrik.
  • MCB (mini circuit breaker ) , berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubungan singkat arus listrik (short circuit atau korsleting ).
  • Kabel listrik ELCB ( earth leakage circuit breaker ), berfungsi sebagai proteksi apabila terjadi kebocoran arus listrik atau kesetrum, dengan mendeteksi arus listrik yang tidak seimbang.
  • T-dus, merupakan tempat sambungan kabel atau percabangan kabel sebagai proteksi pertama bagi perlindungan dan pengamanan untuk sambungan-sambungan listrik dan percabangan bagi pipa kelistrikan untuk melindungi instalasi kabel dari kerusakan faktor external.
  • Embodus, merupakan tempat untuk sambungan kabel pada dinding dan sekaligus dipakai sebagai tempat menempel saklar, stop kontak listrik, stop kontak AC, stop kontak kabel telepon dan stop kontak kabel televisi, serta untuk menempelkan aksesoris lain yang berkenaan dengan instalasi listrik pada dinding tembok bangunan.
  • Kotak MCB dan ELCB, berfungsi sebagai tempat atau kotak untuk menempatkan MCB agar instalasi listrik bisa bekerja lebih aman.
  • Bargainser, berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal dan pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh.
  • Pengaman listrik, berfungsi melindungi atau mengamankan atau mencegah sistem instalasi listrik dari beban arus yang melebihi kemampuannya.
  • Fitting, berfungsi sebagai dudukan lampu seperti lampu pijar, neon, TL, downlight dan jenis lampu lainnya.

Untuk jenis kabel listrik instalasi rumah tangga yang sesuai standar PLN, antara lain :

  • Kabel NYA, Kabel dengan inti tunggal yang berlapis dengan PVC, ukuran kurang lebih 1.5 mm2 cocok untuk instalasi lampu serta stop kontak.
  • Kabel NYM, memiliki 1-4 inti dengan lapisan PVC, lebih tahan lama dibandingkan dengan kabel NYA.
  • Kabel NYY, untuk instalasi listrik rumah di bawah tanah, dengan lapisan yang tebal untuk ketahanan terhadap gigitan tikus.
  • Kabel NYAF, memiliki fleksibilitas yang tinggi dan penghantar tembaga dengan lapisan PVC.
  • Kabel NYFGbY, untuk instalasi listrik bawah tanah. Karena memiliki lapisan pelindung paling tebal dan kapasitas listriknya lebih besar.

Standar warna kabel listrik di Indonesia mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL), yang diadopsi dari International Electrotechnical Commission (IEC), meliputi :

  • Hitam :
    • Fungsi : Kabel L1 (phase bermuatan positif).
    • Penggunaan : Sebagian besar sirkuit rumah tangga.
    • Perubahan : Dulunya menggunakan warna merah sebelum diperbarui menjadi hitam.
  • Cokelat :
    • Fungsi : Kabel L2 (phase bermuatan positif).
    • Penggunaan : Biasanya untuk kebutuhan daya yang lebih besar, seperti instalasi listrik komersil dan industri.
    • Perubahan : Dulunya menggunakan warna kuning sebelum diperbarui menjadi cokelat.
  • Abu-Abu :
    • Fungsi : Kabel L3 (phase bermuatan positif).
    • Penggunaan : Untuk memasok daya listrik yang lebih besar untuk kebutuhan komersil dan industri modern.
    • Perubahan : Dulunya menggunakan warna hitam sebelum diperbarui menjadi abu-abu.
  • Biru :
    • Fungsi : Kabel netral (bermuatan negatif atau mendekati nol).
    • Penggunaan : Sebagai acuan untuk mengarahkan arus listrik pada sirkuit kembali ke sumber daya asli.
  • Hijau-Kuning :
    • Fungsi : Kabel grounding atau kabel arde.
    • Penggunaan : Sebagai pengaman terhadap arus listrik tidak stabil atau arus bocor dengan mengirimkannya ke bumi.

Simbol dan denah instalasi listrik yang sering digunakan, antara lain :

Jenis sambungan kabel yang umum digunakan dalam instalasi listrik, antara lain :

 

LAMPIRAN :

KELUARGA UDIN

0

Disebuah desa yang dikelilingi perkebunan kopra, kakao, karet, kopi dan teh, hiduplah keluarga sederhana yang terdiri dari Pak Ahmad sebagai ayah, Bu Gita sebagai ibu dan 3 orang anak laki-laki yaitu Paijo, Udin dan Heri, serta 1 orang anak laki-laki yang sudah meninggal sejak balita bernama Tono. Orang-orang desa tersebut sering menyebut keluarga ini dengan sebutan "Keluarga Udin", karena tingkah laku si Udin yang paling beda.

Pak Ahmad selaku kepala keluarga, pernah menjadi guru di SMP swasta di desanya, kemudian beralih profesi sebagai tukang foto dan tukang ojek. Aktifitas dalam kegiatan kemasyarakatan sangat aktif, mulai membina klub sepak bola, bola volley, brigde serta kegiatan budaya dan keagamaan. Banyak prestasi yang dihasilkan antara lain, membawa klub sepak bola dan bola volley maju sampai juara piala bupati, club brigde sampai juara piala gubernur, dan tim kesenian ludruk sering manggung di acara kabupaten dan propinsi.

Sedangkan Bu Gita selaku ibu rumah tangga juga bekerja sebagai karyawan di perkebunan sebagai tenaga kesehatan, yang pada waktu itu tugasnya meliputi seluruh wilayah perkebunan, mulai membantu kelahiran, sunatan, operasi kecil sampai meracik obat dan posyandu. Hampir semua warga diseluruh wilayah perkebunan mengenal beliau karena keiklasan dan kedermawanan dalam menolong orang yang membutuhkan tanpa mengenal waktu dan jarak, serta merupakan ibu bagi anak-anak yang berhasil ditolong proses kelahirannya.

Paijo selaku anak sulung mempunyai tugas membersihkan dan menyiapkan penerangan petromak dan lampu minyak untuk penerangan diwaktu malam. Pendidikan formalnya dimulai dari SD dan SMP di sekolah perkebunan, SMA pindah ke daerah kawedanan dan perguruan tingginya di ibukota propinsi mengambil jurusan pertanian.

Tono selaku anak kedua meninggal ketika berusia masih balita dan dimakamkam di pemakaman non muslim di desa tetangga, karena yang mempunyai fasilitas pemakaman non muslim.

Udin selaku anak ketiga mempunyai tugas mencari kayu bakar, mencuci dan memasak. Pendidikan formalnya SD di sekolah perkebunan, SMP di kota kecamatan, SMA di kota kabupaten dan perguruan tingginya di luar propinsi mengambil jurusan pendidikan.

Heri selaku anak bungsu mempunyai tugas membersihkan rumah mulai menyapu dan mengepel lantai. Pendidikan formalnya SD di sekolah perkebunan, SMP di kota kecamatan, SMA di kota kabupaten dan perguruan tingginya di ibu kota propinsi mengambil jurusan kesehatan.

Kondisi keluarga Udin termasuk dalam keluarga sederhana, dimulai dari dtinggal di perumahan perkebunan kemudian pindah ke rumah peninggalan belanda yang berada di sekitar perkebunan. Dalam mendidik anak-anaknya Pak Ahmad lebih menekankan pada kedisiplinan dan hukuman yang tegas, seperti setiap anaknya yang melakukan kesalahan dihukum di kunci di kamar, dipukul pakai sandal jepit dan ditambahin pekerjaan rumah. Sedangkan Bu Gita lebih mengayomi dan sering mangajak anak-anaknya untuk ikut keliling didaerah perkebunan pada saat menolong warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Disamping itu semua anak diajarin untuk mandiri dengan cara membantu menjemur foto, memotong foto sesuai ukuran dan mencatat pesanan foto afdrukan, adapan pembagian kerjanya Paijo bagian mengantar ayah saat ada pangilan foto keluar desa atau kesekolah-sekolah, Udin membantu afdruk dan cetak foto, Heri bagian menjemur dan memotong foto dan menyimpannya.

Dari ketiga bersaudara tersebut, kehidupan keseharian Udin yang paling nyeleneh yang membuat warga sekitar sering mengadukan ke orang tua Udin. Kenakalan Udin merupakan hal unik yang sering dilakukan oleh anak-anak, mulai dari berkelahi, mengusilin atau menjahilin orang lain dan membuat jengkel dan kesel orang lain.

Penasaran dengan kehidupan dan keisengan dari Udin, ikuti terus kisah cerita si Udin selanjutnya dalam rangkaian cerita "UDIN THE SERIES".

Cerita dalam "UDIN THE SERIES" adalah cerita fiktif, jika terdapat kesamaan tempat, nama dan kejadian/peristiwa mohon dimaafkan dan dimaklumi, terima kasih

Posted in   

DEEP LEARNING

0

Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam (PM) merupakan pendekatan pembelajaran yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran sesuai prinsip berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu. Kerangka kerja PM terdiri atas empat komponen, yaitu : dimensi profil lulusan, prinsip pembelajaran, pengalaman belajar, kerangka pembelajaran.

Dimensi profil lulusan merupakan kompetensi utuh yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran dan pendidikan, adapun profil lulusan terdiri atas delapan dimensi, yaitu :

  • Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tercermin dalam perilaku yang berakhlak mulia, penuh kasih, serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
  • Kewargaan, kesadaran untuk berkontribusi terhadap kebaikan bersama sebagai warga negara dan warga dunia
  • Penalaran kritis, mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi
  • Kreativitas, mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat
  • Kolaborasi, mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab
  • Kemandirian, mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain
  • Kesehatan, mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin (well-being)
  • Komunikasi, menyampaikan ide, gagasan, dan informasi dengan jelas serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi

Prinsip pembelajaran menjadi landasan penting yang memastikan proses belajar berjalan efektif, yang meliputi tiga prinsip utama yang mendukung PM, yaitu :

  • Berkesadaran, merupakan pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri
  • Bermakna, dimana peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya secara kontekstual
  • Menggembirakan, merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi

Ketiga prinsip pembelajaran dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, merupakan bagian integral dari pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya, yang meliputi :

  • Olah pikir (intelektual), merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah
  • Olah hati (etika), merupakan proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual
  • Olah rasa (estetika), merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia
  • Olah raga (kinestetik), merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani.

Pembelajaran Mendalam memberikan pengalaman belajar melalui proses yang dialami individu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, atau nilai, yang terjadi di berbagai lingkungan, seperti di sekolah, tempat kerja, rumah, atau dalam kehidupan sehari-hari, dan melibatkan interaksi dengan materi pelajaran, guru, teman sejawat, atau lingkungan. Pengalaman belajar merupakan aktivitas yang diberikan guru dalam PM yang berkaitan dengan taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) dan taksonomi Bloom, yang meliputi :

  • Memahami, bertujuan membangun kesadaran peserta didik terhadap tujuan pembelajaran, mendorong peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar peserta didik dapat memahami secara mendalam
    konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks
  • Mengaplikasi, merupakan pengalaman belajar yang menunjukkan aktivitas peserta didik mengaplikasikan pengetahuan secara kontekstual, dalam bentuk pengalaman belajar pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan lain-lain
  • Merefleksi, merupakan proses saat peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan, yang bertujuan untuk memahami sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, serta mengeksplorasi kekuatan, tantangan, dan area yang perlu diperbaiki

Kerangka pembelajaran merupakan panduan sistematis untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pembelajaran yang bermakna, reflektif, dan kontekstual melalui praktik, lingkungan, dan kemitraan yang terencana, yang melibatkan empat komponen penting yang saling mendukung dan membentuk pengalaman belajar yang holistik bagi peserta didik, yaitu :

  • Praktik pedagogis, merujuk pada strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan
  • Kemitraan pembelajaran, membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional.
  • Lingkungan pembelajaran, menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung PM
  • Pemanfaatan teknologi digital, sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual.

Secara umum kerangka kerja Pembelajaran Mendalam dapat digambarkan sebagai berikut :

PEMBELAJARAN KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL (PKKA)

0

Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (PKKA), merupakan Integrasi Koding dan Kecerdasaan Artifisial (KA) dalam pendidikan untuk meningkatkan literasi digital dan kemampuan penyelesaian masalah, serta mengajarkan

berbagai keterampilan esensial yang mencakup berpikir komputasional, analisis data, algoritma pemrograman, etika KA, human-centered mindset, design system KA, dan teknik KA.

PENGANTAR KODING

0

 PENGANTAR

Perkembangan IT sangat dipengaruhi oleh perkembangan komputer sebagai komponen utamanya, untuk berkomunikasi dengan komputer diperlukan bahasa mesin atau kode dalam bentuk biner, untuk memudahkan dalam dalam pembuatan kode maka dibuatlah bahasa pemograman  yang bertugas membuat kode menjadi bahasa mesin (biner).

Posted in   

PENGANTAR AI

0

 AI singkatan Artificial Intelligence atau Kecerdasan Artifisial (KA), merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia, yang memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.

Dalam perkembangannya, KA mencakup berbagai subbidang, antara lain :

  • Pembelajaran Mesin (machine learning), berfokus pada pembelajaran sistem dari data tanpa melakukan pemrograman secara eksplisit
  • pembelajaran mendalam (deep learning), menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan banyak lapisan mendalam untuk mempelajari pola dari data yang jumlahnya banyak dan dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa tugas kompleks, seperti klasifikasi gambar, deteksi objek, dan segmentasi gambar
  • KA generatif, dapat menghasilkan teks, gambar, dan suara baru berdasarkan pola yang dipelajari dari data latih yang sudah ada
  • model bahasa besar (large language models), mampu memahami dan menghasilkan teks dengan tingkat kualitas yang mendekati manusia sehingga membuka berbagai peluang dalam bidang pendidikan dan penelitian

Cakupan KA secara visual dapat dilihat pada gambar di dibawah ini :

Aplikasi AI telah menghadirkan kemajuan yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan kita, berikut cara membuat aplikasi Artificial Intelligence (AI), yaitu :

  • Menentukan Tujuan AI, misalnya :
    • Chatbot untuk layanan pelanggan
    • Model pengenalan gambar atau suara
    • Sistem rekomendasi (misalnya rekomendasi film atau produk)
  • Mengumpulkan dan Menyiapkan Data, meliputi :
    • Kumpulkan Data: Data bisa berupa teks, gambar, suara, atau angka dari berbagai sumber
    • Bersihkan Data: Pastikan data tidak mengandung kesalahan atau informasi yang tidak relevan
    • Label Data (jika perlu): Jika menggunakan supervised learning, data perlu diberi label agar AI bisa belajar dari contoh yang diberikan
  • Memilih Algoritma AI, misalnya :
    • Machine Learning untuk prediksi dan klasifikasi (contoh: regresi linear, decision tree, random forest).
    • Deep Learning untuk analisis gambar dan suara (contoh: Convolutional Neural Network, Recurrent Neural Network).
    • Natural Language Processing (NLP) untuk pemrosesan bahasa alami (contoh : model transformer seperti GPT dan BERT)
  • Memilih dan Menggunakan Perangkat Lunak atau Framework AI, misalnya :
    • Python : Bahasa pemrograman utama untuk AI.
    • TensorFlow dan PyTorch : Framework deep learning yang banyak digunakan.
    • Scikit-Learn : Library untuk machine learning klasik.
    • OpenCV : Untuk pemrosesan gambar dan visi komputer
    • Platform AI : Google Cloud AI, Amazon Web Services (AWS) AI, Microsoft Azure AI
  • Melatih Model AI, meliputi :
    • Membagi Data : Pisahkan data menjadi data latih (training) dan data uji (testing).
    • Melatih Model : Gunakan data latih untuk mengajarkan AI bagaimana menyelesaikan tugas tertentu.
    • Evaluasi Model : Gunakan data uji untuk mengukur seberapa baik model AI bekerja
  • Mengoptimalkan dan Meningkatkan Model, meliputi :
    • Menggunakan dataset yang lebih besar atau lebih berkualitas.
    • Menyesuaikan parameter model (hyperparameter tuning).
    • Menggunakan teknik regularisasi untuk menghindari overfitting
  • Menerapkan AI ke Aplikasi Nyata, meliputi :
    • Mengintegrasikan AI ke dalam aplikasi web atau mobile.
    • Menggunakan AI dalam sistem otomatisasi bisnis.
    • Menyediakan AI sebagai API atau layanan berbasis cloud
Posted in