Selasa, 02 September 2025

BUDI DAYA PERTANIAN : HIDROPONIK

0

 Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yakni "hydro" berarti air dan "ponos" berarti bekerja dengan air, menanam dengan teknik hidroponik merupakan cara yang ramah lingkungan karena prosesnya menggunakan media air, bahan-bahan alam dan tidak menggunakan pestisida secara berlebihan sehingga hasil budidaya hidroponik cenderung lebih sehat.

Manfaat budidaya tanaman melalui hidroponik, antara lain :

  • Bebas Hama, membuat proses pertumbuhan lebih optimal.
  • Memaksimalkan Ruang, memanfaatkan teras rumah atau balkon.
  • Hemat Air, tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan air yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan cara menanam tradisional.
  • Lebih Cepat Panen, bisa mengatur panas, cahaya matahari, dan hidrasi yang dibutuhkan tanaman, membuat nutrisi lebih mudah tersedia dan diserap oleh tanaman sehingga proses pertumbuhannya lebih cepat.
  • Mengurangi Penggunaan Pestisida, tanaman yang dihasilkan lebih organik dan sehat.

Keunggulan dari metode hidroponik, antara lain :

  • Solusi terbaik untuk menyalurkan hobi bercocok tanam bagi kamu yang tidak memiliki pekarangan yang luas.
  • Tidak perlu menggunakan pupuk yang banyak sehingga akan lebih hemat dibandingkan dengan media tanah.
  • Penggunaan air jauh lebih sedikit, Karena dalam penerapannya air adalah sumber media utama dalam menanam hidroponik.
  • Lingkungan budidaya tanaman jadi lebih besar karena tidak menggunakan media tanah.
  • Dapat ditanam di mana saja dan tidak membutuhkan pencahayaan yang banyak.
  • Bebas dari hama dan penyakit yang berasal dari tanah.
  • Apabila tanaman hidroponik untuk tujuan komersil maka dapat dijual dengan lebih tinggi karena kualitasnya yang tinggi.
  • Tidak perlu lagi mencangkok tanaman.
  • Dapat dengan mudah mengecek akar tanaman secara rutin untuk memastikan tanaman tersebut tumbuh dengan baik atau tidak.
  • Dapat dikonsumsi secara keseluruhan baik akar, buah, maupun batangnya karena bebas dari hama.
  • Proses pertumbuhan dan perkembangannya lebih cepat.

Jenis-jenis metode hidroponik, antara lain :

  • Aeroponic System, larutan nutrisi dari penampungan disemprotkan melalui nosel langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang terukur serta oksigen dengan durasi tertentu agar akar tanaman tetap basah.
  • Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation), menggunakan timer untuk mengontrol kerja pompa air, dimana pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman, air irigasi diberikan perlahan-lahan dengan tetesan terputus-putus atau terus menerus berupa aliran tipis atau semprotan kecil.
  • Nutrient Film Technique, secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya selama minimal 10 hingga 14 jam setiap harinya, melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air dan begitu seterusnya.
  • Flood and Drain System, dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam penampungan, begitu seterusnya, memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.
  • Wick System, nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan perantara sejenis sumbu, seperti kain flanel atau bahan lainnya.
  • Water Culture, menggunakan wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam dan mengapung langsung di atas cairan nutrisi, dibantu pompa udara ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai suplai oksigen tambahan ke akar-akar tanaman.

Ada beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode hidroponik, di antaranya :

  • Sayuran. Selada, bayam, kangkung, sawi, tomat, paprika, cabai.
  • Buah-buahan. Stroberi, melon, semangka, anggur.
  • Tanaman hias. Aglonema, monstera, pakis, anggrek.

Cara Membuat Tanaman Hidroponik, berikut 7 langkah mudah untuk memulai hidroponik, antara lain :

  • Pilih jenis sistem hidroponik, yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pengalaman.
  • Siapkan wadah, yang sesuai dapat terbuat dari plastik, kaca, pralon atau botol bekas, memiliki lubang drainase untuk aliran air dan udara, ukuran wadah disesuaikan dengan jenis tanaman dan sistem hidroponik yang dipilih.
  • Pilih media tanam, sebagai tempat akar tanaman berpegang dan menyerap air dan nutrisi, seperti cocopeat, perlite, rockwool, atau campuran dari beberapa media tanam, Biochar, arang hasil pembakaran biomassa, dapat ditambahkan sebagai media tanam untuk meningkatkan retensi air, aerasi, dan kapasitas menahan nutrisi.
  • Siapkan larutan nutrisi, tanaman hidroponik membutuhkan nutrisi khusus yang dilarutkan dalam air, yang mengandung semua elemen makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman, sesuaikan konsentrasi larutan nutrisi dengan jenis tanaman dan fase pertumbuhannya.
  • Tanam benih atau bibit, rendam benih selama beberapa jam untuk mempercepat perkecambahan, gunakan wadah semai dengan media tanam yang lembab, setelah benih berkecambah dan memiliki beberapa daun, pindahkan ke wadah hidroponik dengan media tanam yang sesuai.
  • Rawat tanaman, dengan menyiramnya secara teratur dengan larutan nutrisi dan memastikan pH air dalam kisaran yang optimal.

 

Posted in   

0 comments:

Posting Komentar